Pengaduan

user image

01/09/2020, 12:52:49 Layanan Kesehatan Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar

Kronologis kejadian : minggu, 23 agustus 2020 : adik saya mengalami patah tulang , membutuhkan operasi segera. kemudian beberapa saat sebelum jadwal operasi pada hari yang sama (pukul 21.00 wita) dilakukan rapid tes oleh pihak rumah sakit kasih ibu denpasar, dengan hasil reaktif. disarankan mencari rumah sakit rujukan covid, kemudian batal pindah rumah sakit karena menurut informasi rumah sakit lain rujukan covid penuh. saya datang ke rumah sakit, tapi tidak bisa masuk, tapi sya memaklumi kebijakan rumah sakit yang menjelaskan bahwa penunggu hanya boleh 1 orang. malam itu adik sya dan suaminya langsung masuk ruang isolasi. senin, 24 agustus 2020 : dilakukan swab pada adik saya (pasien) dan suaminya (penunggu pasien). saya datang membawakan makanan, dan akan menitipkan ke security tapi sya dipersilahkan masuk dan menuju lantai 3. setelah sampai di depan konter perawat di lantai 3, sya malah diarahkan untuk menuju ruang isolasi, kemudian sya bertanya "apakah saya boleh ke ruang isolasi? suster yakin?", kemudian suster tersebut menjawab dengan setengah kaget "oh iya,,maaf,,dititip dsini saja". kan aneh kalau sya ke ruang isolasi. rabu, 26 agustus 2020 : adik saya menelpon mengatakan kalau pihak rumah sakit kasih ibu denpasar menginstruksikan untuk melakukan swab lagi, padahal hasil swab (pcr) pertama belum keluar. saya seorang dokter hewan, saya pernah mempelajari bahkan pernah mempraktekkan prosedur pcr. maaf kalau saya salah,tapi setahu saya akurasi diagnosa dengan pcr sangat tinggi, kecuali ada kesalahan dalam pengambilan sampel, distribusi sampel atau pengolahan sampel. yang saya tanyakan, apakah memang prosedur untuk operasi harus 2 kali swab? kalau memang takut ada kesalahan swab, kenapa tidak sekalian kemarin 2 kali swab atau minimal waktunya jangan sampai nunggu 2 hari begini? dan kenapa tidak diinformasikan sebelumnya? kami sudah cukup dapat kejutan berkali - kali seperti ini. mohon segera diberi kebijakan terkait hal tersebut di atas.



Informasi Pendukung:

Instansi Tujuan : Dinas Kesehatan Kota Denpasar
Platform : Sp4n Lapor
Kategori : Keluhan
Jenis Pengaduan : Covid-19 - Covid-19
Pelapor : Noname
Dibaca Sebanyak : 809

Tindak Lanjut Pengaduan

1
Administrator - Dinas Komunikasi, Informatika Dan Statistik Kota Denpasar 02-09-2020 10:19:01
message user image
TL di Lapangan

Atensi dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar :

Suksma atas keluhan/ informasinya,setelah kami koordinasi dengan pihak manajement RS kasih ibu,berikut penjelasannya :

Pasien diswab dua kali karena rapidnya reaktif. Jika rapid reaktif maka kami lakukan swab diagnostik apakah pasien menderita covid 19 atau tidak. Sesuai kmk terbaru dan who juga swab diagnostik dilakukan sebanyak 2x dengan pemeriksaan pcr dengan jarak antar swab 24 jam. Mengapa jaraknya lama antara swab satu dan swab 2, itu bukan murni kemauan kami tapi karena pasien memakai asuransi maka asuransi tidak mau menaggung swab kedua kalau belum ada hasil swab pertama. Jadi swab pertama jadinya agak lama baru dilakukan swab kedua.terimakasih

 


Komentar

0
Tidak terdapat tanggapan!