Pengaduan

user image

10/10/2017, 10:31:50 Legalisir KTP Kepada Kadis capil saya sudah 2x datang ke capil untuk legalisir ktp,namun dari pihak pelayanan capil mengatakan sudah tutup. dmn pertama saya datang jam 14.00 wita sudah di bilang tutup, kedua saya datang jam 10.00 wita juga di bilang tutup. alasan mereka karena quota sudah terpenuhi 400 orang. saya tanya ini pelayanan atau nyusahin ya? bayangi jam brp saya Hrs antre di capil agar dpt antrean 400 dimaksud? dmn saya lht jam 14.00 wita aparat negara tsb sudah leha2 duduj manis sambil kutekan atau ngerumpi. Pdhal msh banyak sisa waktu knp mrk tdk melayani? Bukannya walikota mottonya melayani? Jam 10.00 wita saya dtg tetap tutup dan tdk melayani, masak saya harus nginep di capil biar dpt ambil antrean? Pelayanan model apa ini? Terimakasih

Informasi Pendukung:

Instansi Tujuan : Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Denpasar
Platform : Mobile Apps
Kategori : Keluhan
Jenis Pengaduan : Layanan Publik - Administrasi Kependudukan
User : Si Putu Gede Alit Kariada
Dibaca Sebanyak : 2367

Tindak Lanjut Pengaduan

1
Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Denpasa - Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Denpasar 11-10-2017 11:15:48
message user image
TL di Lapangan
Saudara siang, dapat kami sampaikan bahwa nomor antrean buka jam 07.30 dan orang yang mengantre di depan layar monitor antrean sudah ada sebelum layar monitor hidup, dan nomor dibuka sampai 400 nomor karena jam kerja pegawai dari 08.00 - 15.30 wita, jadi mohon mengambil nomor antrean lebih pagi dan harap maklum kedepan ini kami jadikan evaluasi untuk memberikan pelayanan lebih baik lagi, terimakasih.

Komentar

6
Si Putu Gede Alit Kariada 10-10-2017 11:44:05
message user image
klo memang tdk bisa melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat maka silakan kantor capil di tutup saja. Rugi gembar gembor smart city, smart city Tetapi pelayanan publik spt ini. bayangi masyarakat dtg jam 14.00 wita dmn pelayanan sudah sepi, antrean tdk ada tetapi aparatnya malah asyik ngerumpi dan kutekan #anda di gaji utk melayani bukan utk ngerumpi dam kutekan. jam 10.00 wita saya datang, pelayanan sudah tutup krn quota sudah 400, ketika ditanya jika 400 sudah terpenuhi, dmn waktu tersisa msh ada terus anda ngapain? diam dan hny menjawab dgn alasan "sop spt itu kita hny melayani hingga 400 saja" sop macam apa ini? seharusnya capil melayani bukan berdasarkan quota melainkan sesuai jam kerja / jam operasional. shg waktu tersisa bisa di manfaatkan utk melayani masyarakat bukan untuk ngerumpi atau kutekan. terimakasih
Si Putu Gede Alit Kariada 10-10-2017 12:15:06
message user image
apa perlu saya lakukan pemotoan terhadap prilaku oknum pelayanan masyarakat di di jam kerja yg seharusnya melayani tetapi tdk melayani dgn alasan quota sudah tercapai? apa perlu hal ini di muat di medsos dan viralkan serta teruskan ke mendagri dan presiden. tolong pak Kadis lht kebawah, jgn hny di dlm saja, lht birokrasi sudah jln tdk, ini sudah sesuai motto smart city apa ribet city. anda di gaji utk kerja bukan di gaji untuk ngerjain terimakasih
owi 11-10-2017 10:34:54
message user image
saya setuju dengan pendapat bapak. apalagi masyarakat yg bekerja harus ijin trus menerus untuk masalah tersebut..sperti saya ijin ya = potong gaji
Si Putu Gede Alit Kariada 12-10-2017 01:39:02
message user image
hello saudara ngomong atau kentut? ngomong itu pakai otak dan kentut pakai pantat. tdk semua org bisa ngantre dari jam 7.30 wita, dmn utk pekerja mrk hrs ngantor dan absen dulu baru ijin ke capil, ada pula yg hrs ijin dgn potong um dan ut hny krn ngurusin hal spt ini? apa hal spt itu sudah saudara pikirkan dan evaluasi sblm mengambil kebijakan? jam pelayanan jam 08.00 - 15.30 wita bukan sesuai quota 400 nomer, jd jika quota sudah tercapai dan waktu msh tersedia tugas saudara melayani bukan ngerumpi dan buksn leha2 Paham!! saudara itu di gaji utk kerja bukan untuk ngerjain? tugas saudara itu melayani bukan di layani, dmn jika kata2 saudara nyuruh lbh pagi lagi datang itu sama artinya anda dilayani bukan melayani. saya dtg 2x.. pertama jam 14.00 tnp hasil dan kedua jam 10.00 wita juga tnp hasil. dimana jam 14.00 saya dtg customer sudah tdk ada dan staf capil pada wara wiri ngga jelas, pd ngerumpi, pada kutekan. ketika jam 10.00 saya dtg nomer antrean baru 1xx blm 200 nomer sedangkan yg antre tdk ada 300 org, tetapi nomer antrean katanya sudah 400 katanya.. (klo fair itu monitor antrean jgn di disable biarin terlihat benar 400 sudah Print out atau hny teori 400) lht cctv saudara dulu baru merespon dan menjawab, ada ngga ruang tunggu anda smp 300 org? ngomong itu pakai bukti bukan asbun dan asmong.. dmn2 itu lumrah bahasa ini sbg pertimbangan, saya minta maaf dsbnya, pernah mikir tdk sblm buat kebijakan itu di pikirkan dan di pilloting? jika quota 400 selesai sblm jam 13.00 dmn sisa waktu tersisa msh byk apakah kerjaan STAFF anda? knp tdk lanjut untuk melayani? hrsnya jika fair itu Print biarkan jalan dan di hentikan 30mnt sblm jam tutup operational bukan quota 400 sbg sop. saya ingatkan jika dlm kedepan tdk ada perubahan, maka saudara akan lht video staff saudara di sosmed terviralkan bahkan ter-cc ke mendagri atau presiden jokowi. jd hati2lah melayani masyarakat jika saudara tdk menggunakan hati maka siapkan hati anda utk di peringatkan oleh yg di atas anda nantinya terimakasih
Si Putu Gede Alit Kariada 12-10-2017 07:26:13
message user image
Jika memang capil tdk mampu melayani masyarakat kota denpasar dari sejumlah kecamatan dan sejumlah desa maka di kembalikan ke Camat dan desa saja. biarkan mrk mengurus administrasi kependudukan di Desa atau Camat masing2. bayangin jika warga dari denut, dentim, densel, denbar kecapil ngurus abcde dst dan hny di batasi 400 saja? iya klo yg dtg rumahnya dekat? iya klo yg datang saat minta ijin ke kantornya berkas tersebut selesai? iya klo terlayani dan tdk sia2 jauh2 dtg ke capil hasilnya zonk. pikirkan sebelum mengambil kebijakan, layani masyarakat dgn hati, dmn kalian di gaji dari masyarakat, dan pikirkan itu sblm menjadi abdi masyarakat. jika tdk mampu melayani maka lbh baik kalian jgn jadi abdi masyarakat. dmn saya disini sbg masyarakat sangat keceea berat dtg jauh2, ijin 2x tetapi hasilnya zonk. sekali ingat baik2 benahi System dan Jajaran anda, benahi pelayanan dgn melayani, jalannya motto walikota sbg smary city dan swakadarma. krn jika System, Pelayanan msh spt ini maka bersiaplah Tenar dan Viral karena buruknya pelayanan... waktu utk itu pst akan tiba jika tdk skr, besok, lusa dst. terimakasih
Si Putu Gede Alit Kariada 12-10-2017 08:03:01
message user image
pelayanan satu pintu / one gate memang sangat baik, tetapi pertanyaannya pintunya mencukupi tdk? tempatnya memadai tdk? SDMnya mendukung tdk? jika alasannya agar database terpusat maka saya tny lagi, yakin database yg terekam saat ini sudah benar dan baik? yakin database antar daerah, antar propinsi itu sudah match tdk ada double ataupun tdk terekam? seharusnya jika mslhnya adalah agar mudah, agar smart itu caranya hanya 1 terapkan system dgn teknologi dgn syarat sarana dan prasarana termasuk SDMnya Hrs memadai shg semua bisa terintegrasi dgn baik dari Desa ke Camat, dari Camat ke Kabupaten, dari Kabupaten ke Propinsi. dan berdasarkan pengamatan saya Internet itu sudah spt bahan pokok jgnkan instansi, wong anak 2th aja sudah bs menggunakan internet. Jadi dgn demikian data yg ada di capil itu bisa diinterkoneksikan ke Camat ke Desa, shg pelayana terhadap masyarakat dapat dibuat sesuai zona atau wilayah masing2. selain mempercepat pelayanan juga, mempermudah pengontrolan, serta keabsahannya dari data tersebut. dmn capil hanya sbg regulator dari semua data yang di input oleh masing2 wilayah. jika birokrat yang di dukung oleh teknologi dan inovasi barulah bisa di sebut sbg smart. terimakasih